Cari Blog Ini

Rabu, 28 September 2011

-Waktu Vs Jalanan Jakarta-

Judulnya oke banget buat judul film :p. Kali ini saya akan bercerita pengalaman saya beberapa tahun lalu selama berada di Jakarta dan menggunakan transportasi umumnya.
Empat tahun lalu, awal saya mengeluti pekerjaan di perusahaan milik salah seorang Keluarga kami yang ada di jakarta Ermey Trisniarty itu namanya atau akrab kami sapa kak Emi, Dapur Cokelat yang didirikannya sepuluh tahun lalu Alhamdulillah telah berkembang, dan menjadi Outlet cake chocolate, pastry dan praline yang cukup ternama dan favorit di jakarta, dan sekarang berkembang hingga merambah Surabaya dan makassar. 
Berkat kak emi lah saya dan beberapa teman yang lain yang berasal dari Palopo bisa bekerja di tempatnya, saya yang minim akan pengetahuan tentang cake dan pastry perlahan bisa bertahan, meski keberada'an saya hanya tiga tahun saja. "dengan alasan tertentu".
Setiap berangkat kerja dan pulang kerja saya hanya mengandalkan kendaraan Umum jakarta, ma'lumlah kala itu saya tak bermodalkan apa-apa untuk berani membeli sebuah kendaraan roda dua (Motor). 6 bulan saya bekerja barulah saya memiliki sebuah motor untuk keseharian bekerja, namun semua itu tak lekat dari perjuangan ku di atas sebuah Metromini 07, karena Metromini 07 lah kendaraan andalanku setiap berangkat dan sepulang kerja. salah satu outlet DC (DapurCokelat) tempatku bekerja yang kala itu masih berada di Jl. Hos Cokroaminoto,sebelum pinda tepat berada di pemukiman elit jakarta pusat (Menteng) yang hanya satu blok dari Jl. Cendana, Hunian mantan orang nomer satu di indonesia yakni; Pak Soeharto.
Jika berangkat kerja dari rumah itupun saya harus prepair dua jam sebelum jam kerja, saya mengawali beres terlebih dahulu barulah saya berangkat seperti; menyapu, dan ngepel. karena tempat tinggal ku di penuhi oleh pengangguran yang ingin berlayar yang berasal dari tempat asalku palopo atau tepatnya Suli dan Sekitarnya. masing-masing kami yang tinggal di sana memiliki tugas masing-masing pokoknya kamilah yang mengurus semuanya "mungkin bisa di pahami" tak jauh dari seorang pembokat.
Berhubung saya dapat tugas menyapu setiap harinya dan mengepel setiap sudut-sudut rumah yang woww!!!sebab di sekitar gangan di sekitar tempat tinggal kami tak banyak bahkan tak ada rumah yang sebesar (29) kami menamainya, rumah tempat saya tinggal terbilang cukup besar di gangan kami di 104, mungkin saking besarnya rumah tempat tinggal kami ini memiliki doble pintu dan doble nomer yang masing-masing lain pula RT nya jadi bisa kebayang khan? gimana tidak jika kita masuk melalui Jl. Kebon Bawang VIII / sejejeran dengan gerbang PA'UL (pasar ular) gang 104 nomernya 29, namun jika kita masuk dari sisi sebelah kanan Gangan ato 103 yang lebih di kenal dengan Jl. Terusan 103 nomer akan di temukan satu pintu lagi yang nomernya lain yakni 23, tak susah jika ingin menemukannya bukan?  mungkin kalian yang pernah ke rumah itu dan  membaca artikel ini yaaa tahu lah...
Jika aku masuk kerjanya Pagi jadi saya harus bangun subuh sekali untuk mengawali semua aktifitas pembuka sebelum berangkat kerja, di tambah lagi jarak tempuh Priok - Menteng yang lumayan memakan banyak waktu belom lagi di tambah dengan macet yang ampuuuunnn deh!!!... itulah sala satu kendalaku jika dapet shift pagi, walau itu hanya seminggu, dan minggu berikutnya lagi saya dapet shift siang, bukan berarti tak ada lagi kendala!!!!, yang saya fikirkan lagi pulangnya pulangnya ini brayy..., jika saya masuk siang berarti jam kerja 14:00- sampai outlet closing. dan kadang tak tentu closingnya terkadang pukul 22:00 dan tak jarang suka molor sampai-sampai outlet closing hingga pukul 23:00 bahkan lebih,. saya tak sendirian jika pulang Ke Priok ada Kak Irnal yang kebetulan kami searah, nanti jika sudah di Putaran Plumpang kak Irnal turun lebih dulu, sebab rumahnya di jl. Mawar (Walang) saya dan Kak Irnal punya cerita menarik; Setiap kami pulang bersama kami selalu tertidur di atas Kendaraan, entah itu kami kecapean atau emang Hobbi tidur nyenyak di atas angkutan umum, bahkan kami lupa untuk turun di tujuan kami karena ketiduran. Sesekali saya menginap di outlet itupun karena ada event, saya pun harus berjibaku mencari tumpangan ke Terminal Senen.
Di Jl. Hos Cokroaminoto (depan toko) hanya Patas (P20) yang melintas, jadi bila saya pulang dan pergi kerja saya harus sedikit mengeluarkan biaya lebih, sebab saya harus transit di terminal senen untuk ke Priok, lain halnya jika saya baru berangkat kerja Metromini yang saya tumpangi hanya sampai di Terminal Senen, jadi Patas (P20) lagi yang harus saya uber, itu juga saya tak pernah Naik Patas nya di dalam Terminal, dengan alasan Ngetem yang lama lagi brayy..., alternative lain yaa mau nggak mau nunggu di luar Terminal tepatnya sih di depan pintu keluarnya patas itu, saya pun kadang berjalan kaki ke Lapangan Banteng karena Trayek Patas melalui jalan itu, saya tak ingat jelas nama Jalan tersebut, Tepat di depan Hotel Borobudur dan kantor Kementrian Agama RI, belum cukup di situ Patas arah Blok M, jika di lampu merah Ext Stadion Menteng atau yang sekarang beralih fungsi jadi Taman Menteng Patas nya Belok Kiri, sedangkan Outlet DC arahnya ke kanan, jadi mau nggak mau saya harus jalan kaki untuk bisa sampai dioutlet


Jika artikel yang saya tulis ini, di baca oleh teman-teman Chocolate Holic DC (Dapurcokelat) salam kangen saya pada kalian, Kangen suasana DC menteng lama, Dengan Bu' Ade, Lexy, Kak Irnal, Tria, Bang Hendry, Kak Fina, Intan, Giska, Dona, Ary, Agus, Wina, Teh Arini, mbak Yessi, Tovan, si Dado, si Omponk, Ense, dll... yang nggk bisa saya sebutin upzzz dah pada lupa sih namaNya kangen dengan suasana ramee toko, Dengan Ibu Siregar dan kedua peliharaannya Blacky N' Whity. Saya selalu ingat jika hari minggu tiba kita team Dc selalu buru-buru untuk closing, yaah Hunting di Blok M yaaaaacchhhh (PLATINUM)

Tempat tinggal saya ada di daerah Priok Tepatnya PA'UL permai, jadi lebih dekat dari halte busway sekitar Cempaka Putih daripada deretan Mangga Besar. Kalau hari kerja saya akan naik Metromini 07 ke arah Senen, sedangkan kalau liburan akan naik Agung Bhakti 89 / Mayasari Bhakti AC PAC 49 yang ke arah Blok M (keliatan bener mainnya ke mana :p). Nah saya yang sudah terbiasa hunting sendiri awalnya ya cuek saja naik Metromini 07 sampai suatu hari ketika saya bertemu dengan oknum anak jalanan yang naik ke Metromini yang saya tumpangi. Mereka berdua, dengan gaya bicara berkecepatan tinggi, kurang lebihnya mengatakan:
bapak-bapak dan ibu-ibu ya, kami di sini mencari sesuap nasi ya bapak ibu ya, kami tidak ingin mencopet maupun menjambret blablabla, sebagai sesama manusia sudah selayaknya kita saling menolong bapak ibu ya blablabla…
Ya intinya seperti itu. Sekali lagi, mereka datang dengan berbicara dalam kecepatan tinggi tanpa berusaha untuk sekedar mengamen atau yang lain. Kemudian mereka menyodorkan tangan ke penumpang. Masalahnya adalah ketika saya tidak ingin memberi uang, maka tangan dia akan semakin di arahkan ke badan saya. Otomatis saya akan berusaha melindungi diri dengan menjauhkan badan saya dari jangkauannya. Tapi namanya Metromini bisa sejauh apa menghindarnya sih? Semakin saya berusaha menjauh, maka tangannya disodorkan semakin mendekat. Hal ini membuat saya merasa diancam. Oke, memang mereka tidak membawa senjata, tapi perilaku seperti ini membuat orang merasa tidak aman. Bukan juga karena saya pelit, should I give them?.
Saya pernah membaca hal yang sama di blog lain, tapi saya lupa alamat blognya. Hal ini setidaknya menggambarkan kalau saya tidak sendiri merasakan hal serupa. Seingat saya, sudah dua kali saya mengalaminya. Hari itu saya hanya bisa berdoa semoga tidak bertemu oknum anak jalanan itu. Doa saya dikabulkan. Namun tetap ada hal lain yang saya lihat sebagai fenomena jalanan ibukota.
Malam sebelumnya si pipit Kakak sepupu ku, yang menceritakan pengalaman mengerikannya ketika mengendarai mobil setelah hujan, kebiasaan nyetirnya yang suka sendiri dan terkadang ugal-ugalan, ma'lumlah dia itu Cewe. Ada pengendara motor yang kecipratan air genangan, yang kemudian mengeluarkan rantai berat dari dalam tasnya seakan-akan dia akan mengarahkan rantai yang dipegangnya kepada pengguna jalan lain apabila dia terkena cipratan air genangan.
Siang itu  mulai dari jalan Cempaka putih sampai mengarah ke Lampu merah Senen itu macet. Nah ketika berada di titik temu Cawang-Priok dan PuloGadung-Senen lampu merah yang tepat berada di depan pusat perbelanjaan ITC Cempaka Mas, saya tidak tahu persis jalanan tadi persimpangan berapa jalan, Metromini saya disuruh berhenti oleh polisi untuk memberikan giliran pengendara dari arah lain untuk gantian jalan. ma'lumlah saat Metromini yang saya tumpangi melintas lampu merah memang lagi error (mati) Tiba-tiba ada seorang pengendara motor yang memukul bagian depan sebuah taksi dengan keras. Saya tidak tahu bagaimana kronologisnya, ya kemungkinan si pengendara motor tadi nyaris tertabrak oleh taksi.

(Sebagian wajah) Lalu lintas Jakarta
Gambar ini saya ambil tepat diatas Jembatan.

Ketika saya pulang, ada seorang pengendara motor juga yang tertabrak dari belakang oleh pengendara motor lain. Yang tertabrak tadi, sepertinya tidak sampai terjatuh hanya kehilangan keseimbangan karena jalanan juga tidak terlalu padat, turun dan menghampiri si penabrak dan mulai marah-marah padahal si penabrak dalam pose meminta maaf dan berusaha menenangkan (kira-kira begitu dari bahasa tubuhnya) saya hanya mengamatinya dari atas kendaraan Metromini yang saya tumpangi, yang sedang ngetem menunggu penumpang yang tengah menyeberang dari arah Plumpang.
Yang muncul di benak saya adalah sebegitu ganasnyakah manusia ketika berada di jalanan, berubah menjadi pribadi yang kehilangan toleransi dan rasa saling menghargai dan memaafkan? Entahlah. Saya sendiri bersyukur meskipun harus naik Metromini untuk pulang pergi di hari kerja, karena jalur yang saya lalui bukanlah jalur yang lengang oleh volume kendaraan, macet parah sudah jadi pemandangan sehari-hari ku setiap berangkat kerja dan pulang kerja. Sejauh ini saya merasa aman, oleh tindak kejahatan di atas angkutan umum Priok-Senen adalah jalur yang cukup ramai penumpangnya.
Ini ada beberapa tips kalau naik Metromini, semoga ada manfaatnya:
  1. Siapkan uang pas (kalau bisa) sebelum naik Mortomini di saku, jadi ketika sudah di Metromini tidak perlu mengeluarkan dompet. Hal ini untuk meminimalisir kejahatan juga.
  2. Jaga tas dengan baik karena Metromini sering penuh dan kita tidak tahu apa di dalamnya ada yang berniat buruk atau tidak.
  3. Yang suka menaruh domplet di saku belakang celana atau saku jaket, sebaiknya lebih waspada. Mungkin bisa dipindahkan di tempat yang lebih aman hingga turun dari Metromini
  4. Ketika sudah mendekati tempat tujuan, bersiaplah di dekat pintu agar turunnya tidak terburu-buru.
  5. Kalau tidak enak badan, sebaiknya menggunakan kendaraan yang lebih aman: naik taksi atau nebeng teman yang bawa kendaraan sendiri :p.
Semoga Allah selalu melindungi kita dari hal-hal buruk. Hati-hati ya dan jangan lupa berdoa :) .

Paradigma Renungan ku!!!!


Hari demi hari terus berjalan
Pergantian waktupun tidak dapat dielakan
Perubahan adalah sebuah realitas yang harus dihadapi
Sebagai konsekwensi logis atas akhir dari setiap langkah
Paradigma hidup merupakan acuan dalam melangkah
Sebagai barometer dalam menjalani hidup
Menuju sebuah wujud misteri
‘Cita-cita’


Perenungkan kembali tentang Paradigma hidup
Tentang cita-cita yang tergantung di angkasa
Katakanlah kamu bisa untuk meraihnya
Kamu bisa untuk menjalaninya
Gapailah semuanya

‘Sungguh beruntunglah orang yang slalu mensucikan diri
(Kembali kepada fitrah dan kesucian )’
‘TMP.15A’
Success for me

Senin, 19 September 2011

IBU KAU SELALU HIDUP DALAM DIRIKU

Kala ku sedih,senyumanmu slalu menghiburku..
Kala ku gundah,candamu slalu dapat mengembalikan senyumku..
Kala ku galau,belaian tanganmu slalu mengembalikan kceriaanku..
Kala ku jauh,suaramu slalu obati rinduku..
Kala ku bimbang,pesanmu slalu mencerahkan jalanku..
Kala ku salah,dengg kecupmu kau menasihatiku..


Tapi. . .


Kala ku bahagia,aku sering melupakanmu..
Kala ku asik dengan duniaku,aku sering tak hiraukan kata-katamu..
Kala egoku meninggi,aku sering tak indahkan nasihatmu..
Kala kenakalanku memuncak,aku sering menyakiti hatimu..


Ibu. . .


Cintaku hanya setetes air di samudra cintamu..
Kasihku hanya sebutir debu di hamparan pasir kasihmu..
Sayangku hanya shelai daun di pohon sayangmu..


Ibu. . .


Cintamu adalah cinta paling tulus sedunia..
Kasihmu adalah kasih paling suci sedunia..
Sayangmu adalah sayang paling indah sedunia..


Ibu. . .


Aku tahu,kata maafku tak bisa menghapus khilafku padamu..
Aku tahu,sikapku tak kan bersihkan noda burukku padamu..
Aku tahu,sampai kapan pun ku tak kan pernah bisa membalas kebaikkanmu..


Tapi. . .


Aku percaya,sebelum kata maafku terucap,kau telah memaafkanku..
Aku percaya,kau tak pernah riasaukan noda burukku..
Aku juga percaya,kau tak pernah meminta apa-apa dariku


Hanya dengam melihatku kau bahagia..
Hanya dengan mengecup keningku kau ceria..
Hanya dengan sayangku yang tak seberapa lebihh dari segalanya buatmu..


Ibu. . .


Cintamu tak akan pernah padam..
Cintamu tak akan pernah mati..
Cintamu tak akan pernah hilang..


"Bagai sang surya menyinari dunia"






this kiky dedicated for My Lovely Mom in the Mother in peace

KALA SENJA DIBUKIT ITU DENGAN DITEMANI ILALANG

Kau tau....senja saat itu sangat indah. Aku terkagum-kagum. Aku merasa menghirup aroma yang selama ini aku rindukan. Aku melonjak-lonjak seperti seekor anak burung yang baru saja bertemu sarangnya. Sinar matahari sore itu tak begitu menyilaukan tapu cukup memantulkan bayangku menjelang senja.
Kau tau....aku ingin menceritakan semuanya pada dengan sebuah perasaan memuncah.
Bukit itu tidak terlalu tinggi, tapi cukup terjal. Dan aku tiba-tiba rindukan genggaman tanganmu untuk menarik ku dan melewati lereng yang bersembunyi dibalik semak-semak yang mulai mengiring.
Dan aku berhasil mencapai puncak bukit itu. Aku menahan senyum dan menahan sebuah sesak di dadaku. Sekilas wajahmu muncul diantara temaran sinar senja dan berkelebat di antara rerimbunan ilalang. Rautmu menyatu dan tiba-tiba aku merasa menjadi seorang pangeran dengan gaun panjang dan melayang di sebuah altar yang memanjang dengan permadani dari kabut putih dan kau menungguku di ujung sana, di antara ilalang-ilalang hijau yang mulai mengering.

Aku memalingkan muka dan wajahmu menepis diantara bunga-bunga ilalang dan tiba-tiba kamu menghilang. Ya ...hilang di antara rerimbunan ilalang. Hilang diantara bunga ilalang memutih yang seperti sebuah hujan dengan berwarna putih kapas. Dan ak mencari wajahmu dan ternyata sembunyi di hatiku. Sebentar...ada yang aneh? apakah kau sembunyi di hatiku ? atau aku yang menyembuyikan wajahmu dihatiku? entahlah.......dan tiba-tiba aku ingin menggandeng tangamu dan mengajakmu dalam tarian hujan di antara rerimbunan ilalang. Dengan musik berasal dari atas bukit itu. Musik yang diparodikan angin, di senandungkan oleh gemerisik ilalang.

Sore semakin beranjak. Hujan mulai bosan mengiringi ku menari dan bernyanyi. Dan aku tergugu sendirian. Saat melihat wajahmu semakin lama semakin tertutup ilalang. Aku merindu dan aku menyibak ilalang itu sekali lagi. Ahhh........senja mulai hilang. Tak bisa aku memegang wajahmu saat aku harus berpaling dan pergi. Maaf sayang.....aku harus pergi......untuk kembali menemuimu untuk bercerita kembali tentang senja sore indah di padang ilalang di bukit itu. Tentunya dengan menggenggam jemarimu.......

Selasa, 13 September 2011

UntukMu Saudara Ku II

sahabatku………
seberat apapun masalahmu
sekelam apapun beban hidupmu
jangan pernah bersembunyi dan berlari darinya


karena sahabatku…..
seberapa jauhpun kau berlari
dan sedalam apapun kau bersembunyi
dia pasti akan menemuimu
dalam sebuah episode kehidupanmu
sahabatku……
alangkah indahnya bila kau temui ia dengan dada yang lapang
persilahkan ia masuk dalam bersihnya rumah hati
dan mengkilapnya lantai nuranimu
hadapi ia dengan senyum seterang mentari pagi
ajak ia untuk menikmati hangatnya teh kesabaran
ditambah sedikit penganan keteguhan
sahabat…….
dengan begitu
sepulangnya ia dari rumahmu
akan kau dapati
dirimu menjadi sosok yang tegar
dalam semua keadaan
dan kau pun akan mampu dan lebih berani
untuk melewati lagi deraan kehidupan
dan yakinlah sahabat……..
kaupun akan semakin bisa bertahan
kala badai cobaan itu menghantam lagi.
-Karena kami akan slalu ada untukmu SahabatKu

eSelamat Ulang Tahun Saudaraku

UntukMu Saudara Ku

Tidak ada kata-kata yang dapat mengungkapkan perasaan yang terdalam ini,


Karena hanya akan mengalir di dalam hatiku,
Selamanya … Selamanya …


Namun pada momen ini,
Aku dengan semua bunga di bulan September,
Aku dengan semua cahaya bintang,
Aku, ….diriku,
Pada hari yang indah pada tgl 14 September ini,



Mengucapkan,

Selamat Ulang Tahun, “Happy Nice Day for You !”

My Best Friend.
from me;

Milad Mas Eko Rusdianto II

Hari ini adalah hari yang sangat membahagiakan. Hari ulang tahun kakak kami Mas Eko Rusdianto, di mana hari yang penuh dengan doa. Doa agar Mas Eko selalu mendapatkan berkah, rejeki yang berlimpah, kebahagiaan, keceriaan, dan segala yang terbaik. Semua itu adalah sebuah keindahan yang luar biasa karena semua itu juga diperoleh karena Mas Eko yang memang memiliki cinta yang luar biasa untuk semua. Cinta yang penuh dengan ketulusan, yang membuat kami semua bisa selalu belajar dan juga selalu tersenyum.

Kami sangat gembira sekali bisa bertemu dan mengenal dengan seseorang seperti Mas Eko yang selama ini kami jadikan contoh dan panutan. Walaupun sebenarnya itu bukan perjumpaan yang pertama, karena dulu sekali kita pernah bertemu, dan ngumpul seperti sekarang ini, tapi mungkin Mas Eko sudah lupa. Saya tidak bisa lupa... Di Mannuruki, tepatnya tahun 2002 
"Petak kecil di jalan Mannuruki itu begitu padat penduduk. Saluran air selalu tersumbat bila musim hujan tiba, kaki akan selalu gatal dan punya potensi kena kutu air bila tak sedia salep. Air comberan menyatu bersama air hujan dengan cantik dan tak mampu dipisahkan.
Kamar kontrakan itu adalah petak-petak yang dipisahkan dinding tripleks. Beberapa diantara dinding pembatas itu sudah bolong oleh gigitan tikus. Kadang-kadang setelah memasak makanan, maka harus di tutup dengan rapat dalam lemari, teledor sedikit maka tikus akan mengumbatnya." salah satu tulisan dari Mas Eko Sendiri yang saya kutip "Di Mannuruki" begitulah gambaran kehidupan kami di sana pada sa'at itu.

Saya sangat terkagum-kagum sekali dengan sosoknya. Benar-benar sangat terpesona!!! HAHAHAAAAA Pada waktu itu saya masih duduk di bangku MADRASAH (mondok), dan pada masa itu, hanya sedikit sekali sosok Lelaki yang bisa menulis dan menjadi seorang wartawan yang berasal dari daerah kami (SULI). Wah, saya benar-benar takjub!!!

Sampai kemudian kita bertemu kembali di Jakarta 4 tahun silam ini dan menjadi sahabat sampai sekarang ini di TMP.15.A. Kami selalu diperlakukan sebagai seorang adik lelaki, yang selalu diberikan cinta lewat segala nasehat dan petunjuk. Juga selalu diajari banyak hal lewat berbagai macam cara. Mulai dari cara hidup sehat, berbicara,menulis berita, sampai status di FB bahkan cara ngerokok pun diajarkan olehnya. Bagi Kami, semua itu sangat berharga dan sangat bermanfaat sekali. Begitu juga dengan segala perhatiannya dan kasih sayangnya Mas Eko yang selalu menjaga dan mendorong Kami untuk bisa terus maju. Juga dengan segala doa yang terus dipanjatkan. Sungguh sangat tak ternilai sekali artinya bagi Kami.

Satu hal pasti yang membuat saya kagum dan belajar dari Mas Eko adalah keteguhan hati dalam berjuang. Mas Eko selalu tersenyum cerah ceria meskipun banyak sekali cobaan dan aral melintang. Tidak pernah menyerah pada keadaan meskipun sedang sakit sekalipun. Itu tentu tak jauh dari dorongan keluarga, dan yang paling terpenting Kak Tika (SARTIKA NASMAR) yang selalu di sampingnya. Selalu berusaha untuk bisa melakukan dan memberikan apa yang terbaik, tanpa takut dengan nilai yang diberikan oleh manusia (BMW!!! Hahaha…) Mas Eko benar-benar seorang Pria (TIKUS) Tinggi Kurus perkasa. Pantang menyerah dan terus maju. Salut!!! Dan yang paling hebatnya, semua itu dilakukan dengan penuh cinta!!!

Mas Eko, saya tuliskan ini semua karena saya tidak memiliki apa-apa yang bisa saya persembahkan untuk Mas tersayang di hari ulang tahun Mas ini. Hanya sedikit coretan dan doa yang bisa saya panjatkan untuk kebahagiaan Mas. Semoga saja ini semua berkenan dan bisa diterima oleh Mas.berkat saran, nasihat, dan pelajaran dari mu Mas  Kami Menemukan kebahagiaan, Kam Menemukan pelajaran hidup.,Kami Menemukan sikap. Di pergaulan kami, membentuk moral.Mas Eko teruslah bercerita, teruslah membangun sejarah.  

Happy Birthday mooie vrouw!!! Veel liefde voor jou, altoos!!!
Rentang waktu…..
terkadang membuat kita lupa bahwa kita semakin dewasa
Rentang waktu…..
terkadang membuat kita lupa bahwa kita telah melanggar titah Yang Kuasa
Rentang waktu…..
terkadang membuat kita sadar bahwa kita hanya manusia yang tak punya apa-apa
selain jasad yang tak berguna
Rentang waktu…..
terkadang membuat kita sadar bahwa Tuhan tidak melihat harta dan rupa
melainkan hati yang ada di dalam dada dan amal baik kita

Ya Allah ampuni kam... yang sering lalai memenuhi panggilanMu

Ya Allah ampuni kami... semua dosa selama hidup kami

Walau Einstein berkata bahwa rentang waktu itu berbeda
tergantung dalam keadaan apa kita berada
Namun Tuhan telah berkata,
“Hanya Akulah yang tahu umur manusia”.

Sekular barat berkata,
“Waktu adalah dollar di dalam kantung”
Namun Hasan Al-Bana berkata,
“Waktu adalah pedang, potong atau terpotong”.

Waktu…..
Alam terus menari dalam simponinya

Waktu…..
Umur manusia didikte olehnya

Waktu….. setiap detaknya
memakukan kita di persimpangan jalan jalan Tuhan atau jalan setan
Rentang waktu….. semoga tak melalaikan kita tuk terus berjalan di jalan-Nya


Selamat Ulang Tahun untukmu, semoga tambah iman di hatimu dan sukses dunia wal akhirat, amiin

Salam sayang selalu,
Adikmu
RIZKY HARYANTO (Kiky)#Uwa, RIAN SERDIAWAN (Rhyant), FUAD,  DAN SEMUA yang ada di TMP.15.A

yang sangat aku butuhkan

Pernahkah terbetik dalam hati Anda keinginan untuk menjadi penulis? Tentu saja keinginan itu mungkin saja ada dalam diri setiap orang. Persoalannya sekarang apakah kita punya kemauan untuk menindaklanjuti keinginan itu. Apa sebenarnya yang dibutuhkan untuk menjadi seorang penulis?
Ide
Ide adalah bagian yang paling penting dalam sebuah cita cita menjadi penulis. Ide bisa didapatkan dimana saja, kapan saja dan dalam hal apa saja. Seperti ikan yang berenang di samudera, ide bisa sangat banyak kita temukan. Hanya masalahnya kadang kita tidak punya cukup tempat untuk menampung ide-ide kita. Maka dari itu dibutuhkan catatan catatan ringan untuk menampung ide ide besar kita.